1940: Invasi Eropa Barat, Republik-republik Baltik, Yunani, Balkan
Perang Dunia II di Eropa. Merah adalah Sekutu atau penguasaannya, Biru adalah Axis atau penguasaannya, dan Hijau adalah Uni Soviet sebelum bergabung dengan Sekutu tahun 1941.
Benito Mussolini (kiri) dan
Adolf Hitler.
Dengan tiba-tiba Jerman menyerang
Denmark dan
Norwegia pada
9 April 1940 melalui Operasi Weserübung, yang terlihat untuk mencegah serangan Sekutu melalui wilayah tersebut. Pasukan Inggris, Perancis, dan Polandia mendarat di
Namsos,
Andalsnes, dan
Narvik untuk membantu Norwegia. Pada awal Juni, semua tentara Sekutu dievakuasi dan Norwegia-pun menyerah.
Operasi Fall Gelb, invasi
Benelux dan
Perancis, dilakukan oleh
Jerman pada
10 Mei 1940, mengakhiri apa yang disebut dengan "Perang Pura-Pura" (
Phony War) dan memulai
Pertempuran Perancis. Pada tahap awal invasi, tentara Jerman menyerang
Belgia,
Belanda, dan
Luxemburg untuk menghindari
Garis Maginot dan berhasil memecah pasukan Sekutu dengan melaju sampai ke
Selat Inggris. Negara-negara Benelux dengan cepat jatuh ke tangan Jerman, yang kemudian melanjutkan tahap berikutnya dengan menyerang Perancis.
Pasukan Ekspedisi Inggris (
British Expeditionary Force) yang terperangkap di utara kemudian dievakuasi melalui
Dunkirk dengan
Operasi Dinamo. Tentara Jerman tidak terbendung, melaju melewati
Garis Maginot sampai ke arah pantai
Atlantik, menyebabkan Perancis mendeklarasikan gencatan senjata pada href="http://id.wikipedia.org/wiki/22_Juni">22 Juni dan terbentuklah
pemerintahan boneka Vichy.
Pada Juni 1940, Uni Soviet memasuki
Latvia,
Lituania, dan
Estonia serta menganeksasi
Bessarabia dan
Bukovina Utara dari
Rumania.
Jerman bersiap untuk melancarkan serangan ke Inggris dan dimulailah apa yang disebut dengan Pertempuran Inggris atau
Battle of Britain, perang udara antara AU Jerman
Luftwaffe melawan AU Inggris
Royal Air Force pada tahun 1940 memperebutkan kontrol atas angkasa Inggris. Jerman berhasil dikalahkan dan membatalkan
Operasi Singa Laut atau Seelowe untuk menginvasi daratan Inggris. Hal itu dikarenakan perubahan strategi
Luftwaffe dari menyerang landasan udara dan industri perang berubah menjadi serangan besar-besaran pesawat pembom ke London. Sebelumnya terjadi pemboman kota Berlin yang ddasarkan pembalasan atas ketidaksengajaan pesawat pembom Jerman yang menyerang London. Alhasil pilot peswat tempur
Spitfire dan
Huricane dapt berisirahat. Perang juga berkecamuk di laut, pada
Pertempuran Atlantik kapal-kapal selam Jerman (
U-Boat) berusaha untuk menenggelamkan
kapal dagang yang membawa suplai kebutuhan ke Inggris dari
Amerika Serikat.
Pada
27 September 1940, ditanda tanganilah pakta tripartit oleh
Jerman,
Italia, dan
Jepang yang secara formal membentuk persekutuan dengan nama (
Kekuatan Poros).
Italia
menyerbu Yunani pada
28 Oktober 1940 melalui
Albania, tetapi dapat ditahan oleh pasukan Yunani yang bahkan menyerang balik ke Albania. Hitler kemudian mengirim tentara untuk membantu
Mussolini berperang melawan Yunani. Pertempuran juga meluas hingga wilayah yang dikenal sebagai wilayah bekas
Yugoslavia. Pasukan NAZI mendapat dukungan dari sebagian Kroasia dan Bosnia, yang merupakan konflik laten di daerah itu sepeninggal
Kerajaan Ottoman. Namun Pasukan Nazi mendapat perlawanan hebat dari kaum Nasionalis yang didominasi oleh
Serbia dan beberapa etnis lainnya yang dipimpin oleh
Josip Broz Tito. Pertempuran dengan kaum Nazi merupakan salah satu bibit pertempuran antar etnis di wilayah bekas Yugoslavia pada dekade
1990-an.