Bagi Jan Scheuermann, wanita 53 tahun asal Pittsburgh ini, lengan robot ini sudah seperti lengannya sendiri. Dia didiagnosa mengalami gangguan otak degeneratif sejak 13 tahun yang lalu sehingga organ tubuh leher dan ke bawahnya lumpuh total.
“Ini sangat keren,” ujar Scheuermann selama konferensi pers. “Aku memindahkan barang-barang. Aku tidak dapat bergerak selama sekitar 10 tahun belakangan…Ini bukan masalah berpikir ke arah mana tapi cukup berpikir ‘Saya ingin melakukannya’.”
Dia menunjukkan lengan robotik itu memberinya makan keju dan cokelat panas, serta memindahkan serangkaian objek benda dalam sebuah tes yang dirancang untuk memulihkan korban stroke, dan dia juga mampu melakukannya secepat orang yang sehat pada umumnya.
Para ahli menyebutnya sebagai langkah maju yang luar biasa dimana lengan robotik ini mampu dikendalikan langsung oleh otak. Sistem lainnya telah memungkinan pasien lumpuh untuk mengetik atau menulis sebuah surat dengan car a melalui kendali pikiran. Pengembang dan ilmuan memprediksi teknologi ini pada akhirnya dapat digunakan untuk memotong kerusakan saraf dan membangkitkan kembali otot yang lumpuh.
Sementara itu, dikabarkan pula bahwa sistem serupa juga dikembangkan oleh para peneliti AS yang mana sedang berupaya agar robot ‘exoskeletons’ ini dapat membantu orang lumpuh agar bisa berjalan.
“Ini memberikan harapan baru,” kata Michael Boninger, salah seorang yang bekerja pada penelitian tersebut, “Pada hari pertama kami membantunya menggerakkan lengan robotik, ada senyum sukacita yang luar biasa saat itu. Dia bisa berpikir untuk menggerakkan tangannya dan akhirnya terjadi.”
Sebuah teknologi menarik yang nantinya akan memberikan harapan jangka panjang untuk orang-orang yang mengalami kelumpuhan, semoga saja nantinya teknologi ini bisa menyebar hingga ke Indonesia.
0 comments:
Posting Komentar